Tentang Shigatsu wa Kimi no Uso

I met the girl under full-bloomed cherry blossom, and my fate has begun to change.

Satu lagi anime terbaik yang pernah saya saksikan berakhir, Shigatsu wa Kimi no Uso.

Kali ini saya sama sekali tidak berniat mebuat review anime Shigattsu wa Kimi no Uso ini seperti yang biasa saya lakukan di Fuwa Fuwa Zone. Kenapa ? Karena saya khawatir review saya – yang seperti biasanya – tidak  dapat menggambarkan betapa bagusnya anime ini. Jadi kali ini, saya hanya akan sedikit berbagi pikiran saya tentang anime ini. Tentang alasan saya melabeli anime ini dengan label “Salah satu anime Terbaik yang pernah saya saksikan.” Tentang, Shigatsu wa Kimi no Uso.

Sebelum kita mulai, untuk yang belum tahu, anime ini bercerita tentang Arima Kousei, seorang mantan pianis cilik berbakat, yang kehilangan warna dalam hidupnya setelah kematian sang ibu. Suatu hari ia bertemu dengan Miazono Kaori, seorang violinist yang menyukai sahabat Kousei sendiri. Sejak hari itu Kaori mulai memasuki hidup Kousei. Dan entah sejak kapan, Arima jatuh hati padanya.  Namun disaat Kousei mulai menemukan kembali warna dalam hidupnya pada diri Kaori, Kaori justru berjalan – beriringan dengan penyakitnya – menuju kematian. Di akhir cerita, Kaori meninggal dunia. Setelah kematian Kaori, Kousei baru mengetahui, bahwa sebenarnya Kaori juga mencintainya, bahwa Kaori yang menyukai sahabatnya hanyalah sebuah kebohongan belaka. Sebuah Kebohongan yang dibuatnya agar ia bisa lebih dekat dengan Kousei. Sebuah kebohongan di bulan April.

Kekuatan jalian kata demi kata.

Pertama-tama saya ingin memberikan apresiasi khusus sebesar-besarnya kepada Naoshi Arakawa, sang mangaka, yang telah menyuguhkan kepada kita semua karya yang luar biasa ini. Dalam anime ini Naoshi Arakawa berhasil membangun plot yang luar biasa kuat sepanjang berjalannya cerita. Selain itu, secara pribadi, yang paling membuat saya terkagum-kagum adalah kejeniusannya dalam merangkai kata-kata dalam dialog, terebih dalam pikiran tokoh.

Lewat rangkaian kata-katanya, kita dapat menemukan motivasi yang menggetarkan hati, perasaan cinta yang dalam dan manis, dan bahkan dengan kata-katanya, kita diajak mengintip isi kepala seorang Arima Kousei yang lembut, puitis, manis, dan sangat kaya, serta ikut merasakan apa yang sedang dirasakannya. Rasanya seperti membaca sebuah novel yang membuat kita merasakan segalanya secara lebih jelas dan lebih dekat, dan juga membuat kita merasa lebih mengenal tiap karakternya.

Dan saya rasa kekuatan utama yang membuatnya menjadi salah satu anime terbaik yang pernah saya tonton adalah karena kekuatan kata-katanya. Karena banyak sekali kata-kata indah, dan bermakna dalam di sini. Bahkan dalam anime ini, kata-kata sederhanapun dapat dirangkai menjadi sangat manis. Dan bagi saya, kata-kata indah itu sungguh “Menggairahkan.”

“Hanya dengan melihat lagit yang sama denganmu, membuat pemandangan yang biasa terliha berbeda.”

- Arima Kousei -

Motivasi dan Cinta.

Buat saya pribadi, anime yang baik adalah anime yang dapat memotivasi kita dalam menjalani hidup. Terlebih jika menyangkut tentang Impian dan Passion. Dan dalam anime ini kita akan dibuat termotivasi oleh sosok-sosok musisi yang berjuang menampilakan kesempurnaan dia atas panggung. Kita dapat melihat proses di mana seorang penampil berada dalam tekanan yang luar biasa sebelum naik panggung, berusaha menampilkanyang terbaik di atas panggung, sampai bayaran kepuasan atas semua jeripayahnya setelah selesai tampil. Dan buat saya – yang juga merasakan hal yang sama sebagai seorang penampil – itu benar-benar memotivasi.

“Semua orang takut untuk berdiri di atas panggung. Mungkin kau akan gagal. Mungkin mereka akan menolakmu. Meski begitu, kau harus tetap menggeritkan gigimu dan berdiri tegak di atas panggung.”

- Miyazono Kaori –

Selanjutnya cinta. Anime ini memiliki penyamapian perasaan cinta yang sangat unik dan menarik. Ya sangat menarik menyaksikan si karakter utama manyampaikan perasaanya kepada gadis yang dicintainya lewat permain pianonya. Tanpa kata-kata cinta klise, hanya musik dan perasaan hangat yang tersalurkan di dalamnya. Sungguh manis.

Akhir yang pahit.

Anime ini memiliki akhir yang mengharukan di mana karakter Miyazono Kaori meninggal dunia. Sebuah akhir yang sejujurnya tidak saya sukai. Saya tidak tahu mengapa, mungkin karena sebagai penikmat fiksi, saya masih tergolong penikmat fiksi yang tidak dewasa yang meganggap akhir kisah yang baik adalah akhir kisah yang sesuai dengan keinginan kita sebagai penikmat. Mungkin... Tetapi yang pasti, saya tidak menyukai akhir kisah seperti ini.

Namun rasanya tidak adil menggunakan ego saya ini sebagai dasar untuk mengatakan bahwa anime ini memiliki akhir yang buruk. Dengan mengesampingkan ego saya dan dengan pertimbangan episode terakhir – pengantar kepergian Kaori – yang disajikan dengan sangat-sangat-sangat indah, rasanya tidak ada yang salah jika saya mengatakan bahwa anime ini memiliki akhir yang Luar Biasa Bagus.  

Walaupun merasa kehilangan, tetapi saya sangat menyukai bagian terakhir diaman Kousei membaca surat yang ditinggalak Kaori untuknya, sangat mengharukan, tetapi juga manis dan sangat berkesan dalam. 

Dan ternyata saya menitikkan air mata saat menyaksikan bagian ini. 

“Selama aku punya kesempatan untuk bermain, dan ada penonton yang mendengarkan, aku akan bermain dengan seluruh kemampuan yang kupunya. Supaya orang yang mendengarkanku takkan pernah melupakaku. Supaya aku bisa terus hidup di dalam hatinya. Itulah alasanku bermain.”

- Miyazono Kaori -

Kebohonganmu di bulan April.

Sebuah kebohongan termanis dari seorang yang mulai berlari demi cintanya.

Shigatsu wa Kimi no Uso.

Anime Terbaik yang pernah saya Saksikan.

@rohadidavid

THANKS.