Review Anime : Plastic Memories

Anime ini dimulai dengan sebuah pertanyaan.

Jika sisa hidupku sudah ditentukan, aku ingin tahu bagaimana aku akan menjalaninya ?

Anime ini bercerita tentang makna kehidupan, tentang berartinya kenangan, juga tentang cinta yang menciptakan keabadian ditengah kefanaan. Plastic Memories.

Judul : Plastic Memories

Genre : Romance, Sci-fi

Jumlah Episode : 13 Episode

Studio : Aniplex, Doga Kobo

Sinopsis :

Di masa depan manusia dapat hidup berdampingan dengan dengan gifita, sebuah android yang benar-benar dapat hidup layaknya manusia sempurna. Giftia banyak dijadiakan sebagai pekerja, teman bermain, orang tua asuh, bahkan teman hidup dari orang-orang tua yang merindukan sosok seorang anak. Namun giftia ini memiliki batas hidup selama 81.920 jam (sekitar 9 tahun 4 bulan). Apabila giftia melewati masa itu kepribadianya akan berubah –cenderung menggila– dan ingatannya pun akan menghilang. Oleh karena itu terdapat sebuah lembaga bernama Terminal Service yang bertuga semncegah hal itu terjadi dengan menarik giftia yang hampir melewati masa hidupnya, mereset sistemnya, dan menghapus semua kenangan semasa hidupnya.

Tsukasa Mizugaki adalah seorang petugas baru di terminal service yang dipasangkan bersama Isla, gadis giftia yang langsung membuatnya jatuh hati, bahkan sebelum mengenalnya. Mereka menjalankan tugas Terminal Service dengan cara mereka, yaitu dengan membuat pemilik dan giftia yang akan mereka pisahkan menjadi bahagia dengan kenangan terakhirnya yang indah. Banyak hal terjadi selama mereka bekerja berpasangan dan banyak pula kenangan manis yang tercipta. Kebersamaan itupun membuat Tsukasa menyadari bahwa ia benar-benar menyayangi Isla. Dan Isla pun perlahan-lahan mulai membuka hatinya untuk Tsukasa. Namun disaat cinta tumbuh, kenyataan tetap tidak dapat dipungkiri. Isla tetaplah Isla, seorang giftia yang memiliki masa hidup.

“Karena tidak ada yang bisa membuat orang lebih bahagia, kecuali bersama dengan orang yang kau cintai.”

- Isla -

Kenapa sih harus nonton Anime ini ?

• Pertama adalah karena ceritanya. Yang menarik dari cerita anime ini adalah konsep dimana kenangan giftia akan dihapus di akhir masa hidupnya. Hal ini menjadi bumerang bagi kepercayaan yang mengatakan bahwa kenangan berharga itu abadi. Mungkin sebagian besar dari kita setuju –atau lebih tepatnya berharap–  bahwa kenangan tentang orang terkasih itu abadi. Namun cerita ini kembali mengingatkan kita bahwa kelilangan kenangan tentang orang terkasih rasanya benar-benar menyakitkan. Dan itulah yang membuat kenangan berali-kali lipat lebih berharga.
  
  
  
  
• Romace. Anime ini memiliki bermacam rasa pada sisi romance-nya. Mulai dari kelucuan dari pasangan Tsukasa dan Isla yang polos dalam berbagai situasi, moment romantis di episode 8 dan 11 favorit saya, sampai sisi mengharukan di akhir episode. Dan perpaduan sempurna itu berhasil menciptakan sisi romance yang luar biasa bagus. 

• Haru. Setelah pada musim sebelumnya kita dibuat terharu sekaligus terkagum-kagum dengan anime Shigatsu wa Kimi no Uso, mungkin Plastic Memories dapat menjadi pilihan untuk merasakan kesan yang hampir serupa.
  
• Nangis di episode pertama. Terakhir adalah pengakuan saya, dimana saat mulai menonton anime ini saya berhasil dibuat terharu sampai meneteskan air mata di episode pertama. Di episode pertama ini terdapat adegan perpisahan antara seorang nenek dengan giftia yang telah  dianggapnya sebagai cucuk sendiri. Man, serius di sini mengharukan banget :”.

Oke itu dia pembahasan kita mengenai anime Plastic Memories. Dan ya tentu saja saya sangat merekomendasikan kalian untuk menonton anime ini :).

“Jika sisa hidupku sudah ditentukan, aku ingin tahu bagaimana aku akan menjalaninya ?

Aku akan menghabiskan waktu yang terbatas tersebut untuk hidup sepenuhnya sampai akhir.”

- Tsukasa Mizugaki -

THANKS.