Sunday, June 7, 2015

SSOML #7 : Hari yang cerah dan basa-basi orang Indonesia

Belakangan ini cuaca Jakarta dan sekitarnya panasnya bener-bener luar biasa. Tapi, ditengah panasnya cuaca Jakarta ini, ada aja hari-hari dan daerah-daerah kampret yang gak tau gimana caranya, bisa ngeguyurin lu pake air hujan sesukanya.


Dan hal paling ngeselin dari terjadinya hal ini adalah lo nggak bisa antisipasi hal ini. Misalnya, di suatu musim panas  lo berencana jalan bareng gebetan lo. Lo udah janjian, lo udah sangat menantikan hari itu, dan lo udah mandi berjam-jam sampe masuk angin demi tampil sempurna di hari itu. Terus tiba-tiba hujan turun dengan gak tahu dirinya. Bete kan?

Beda ceritanya kalo hal ini terjadi di musim hujan. Mungkin lo bisa mengurungkan niat lo untuk jalan bareng si dia karena tahu besok akan turun hujan. Atau mungkin lo bisa memilih tempat tujuan yang terlindung dari hujan. Dan ya, masalah selesai.

Kesialan inilah yang baru aja gue alami beberapa hari lalu.

Beberapa hari lalu, gue nganterin temen gue balik ke daerah Ciledug via Bintaro. Pas berangkat  cuacanya bener-bener panas. Dan panasnya itu bukan sekedar panas, tapi panasnya udah kayak ngliat “si dia” jalan bareng temen lo sendiri (alah XD).

Pas gue memasuki daerah Ciledug, tiba-tiba hujan turun. Dan hujannya pun bukan sekedar gerimis, tapi langsung deras seketika, sederas makian dari cewek lo ketika dia mergokin lo jalan sama cewek lain. Lo ketangkep basah (kuyup), nggak bisa ngelak, dan lo berharap tuhan ngutuk lo jadi ikan teri saat itu juga.

Walhasil seketika gue basah kuyup hanya dalam 2 langkah setelah memasuki dimensi Ciledug. Dan yang lebih kampretnya lagi ketika gue kembali melewati kawasan Bintaro, di sana kering.

Iya, itu kampret, man.

Bayangin, seluruh masayarakat Bintaro yang lo temui di jalan ngeliatin lo yang basah kuyup ditengah teriknya cuaca Bintaro. Mungkin mereka pikir lo abis mandi tapi lupa buka baju.

***

Oke cukup sudah makian gak jelas gue soal kampretnya cuaca. Karena beberapa hari setelahnya gue menyadari sesuatu.

Beberapa hari setelahnya gue jalan kaki ke kampus bareng dua orang temen gue, dan sambil jalan sperti biasa kita pasti nobrol.
“Buset, panas banget ya,” kata temen gue mengomentari panasnya siang hari di Ciputat.
“Iya, nih panas banget, kampret,” jawab gue mengiyakan.

Nah, ada yang anehkah dengan percakapan tadi ?
Ya, memang tidak ada yang aneh dengan percakapan tadi. Kenapa? Karena percakapan tadi hanyalah salah satu kalimat basa-basi yang sering kita gunakan dalam keseharian kita, mengeluhkan cuaca.

Dari sini gue mulai berpikir, basa-basi orang Indonesia aneh ya...

Dalam film-film luar –baik Jepang maupun Barat– yang sering gue tonton, ketika seseorang tokoh memulai pembicaraan dengan basa-basi, biasanya dia akan mengatakan, “Hari ini cerah ya.”

Berbeda dengan “kebanyakan” orang Indonesia (termasuk gue) yang mengatakan, “Kampret, cuacanya panas banget.”

Sebuah perbedaan yang mungkin dianggap sepele. “Ah gak penting, orang cuma basa basi,” mungkin beberapa orang akan berpikir seperti itu. Tetapi jika kita lihat lebih dalam, kita akan melihat mana yang lebih baik dari 2 contoh “basa-basi” ini. 

Jika dalam contoh pertama kita banyak “mengeluhkan” cuaca. Maka dalam contoh kedua –di film Barat/Jepang tadi– mereka justru “mensyukuri” cuaca. Seperti yang kita tahu mengeluh tidak pernah membuat keadaan terasa lebih baik, justru memperburuknya. Sedangkan bersyukur, entah masih berapa banyak lagi“manfaat” bersyukur yang belum gue ketahui. Tapi yang gue tahu dan gue rasakan, manfaat dari bersyukur itu banyak banget :).

Jadi udah kelihatan mana yang lebih baik kan ?
“Aduh, panas banget,” atau “Hari ini cerah ya,” ? 
Mengeluh atau Bersyukur ?


Ohiya, terakhir, tadi gue mengatakan kebanyakan orang Indonesia melakukan hal ini. Dari pengalaman gue memang seperti itu adanya, bahkan gue pun sering melakukan yang sama. Tetapi jika kalian adalah orang Indonesia yang tidak melakukan hal itu, dan justru melakukan contoh yang kedua dengan mensyukuri cuaca, Selamat anda adalah orang yang tidak memungkiri Nikmatnya :).

Dan jika kalian masih mengeluhkan cuaca, kita rubah yuk cara pandang kita dengan mensyukurinya. Beruntungnya, hari dimana gue menulis ini adalah hari yang cerah, dan semoga hari di mana kalian membaca ini juga jadi hari yang cerah. Jadi, gimana kalo kita mulai coba sekarang ?

“Guys, hari ini cerah ya.”


@rohadidavid


THANKS.

2 comments:

  1. 'Alhamdulillah ya, hari ini matahari masih terbit dari timur.'

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah :).
      Btw makasih udah mampir, baca dan ikut bersyukur disini :).
      Thank you :).

      Delete